Selasa Menyapa, Bawaslu Jateng Soroti Tantangan Kampanye
|
PURWOKERTO, BAWASLU BANYUMAS – Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Diana Ariyanti menyampaikan bahwa sistem pemilu dengan proporsional terbuka menimbulkan intensitas kampanye yang tinggi karena setiap calon berupaya mengenalkan diri secara langsung kepada pemilih. Hal tersebut disampaikan Diana saat memberikan arahan dalam kegiatan Selasa Menyapa yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah secara daring, Selasa (29/7).
“Ada ribuan calon yang harus diawasi, dengan berbagai metode kampanye, mulai dari tatap muka hingga penyebaran alat peraga kampanye (APK),” kata Diana.
Menurut Diana, permasalahan APK terus muncul di setiap pemilu, baik dalam pemasangan, penertiban, maupun sengketa yang mengikutinya. Diana juga menyoroti perkembangan digitalisasi kampanye, termasuk media sosial yang kerap menjadi ajang serangan antar peserta pemilu.
“Media sosial ini memberi kebebasan berekspresi, sampai ada yang saling serang di dunia maya,” ungkap Diana.
Terkait penyiaran kampanye, Diana menekankan peran penting Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dalam memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu. Diana juga menyoroti area abu-abu dalam kampanye, seperti kegiatan layanan masyarakat yang berpotensi melanggar prinsip netralitas.
“Dinamika kampanye ini apakah nanti jadi hambatan pelaksanaan tugas bawaslu untuk laksanakan kewenangannya mengenai penanganan pelanggaran?,” ucap Diana
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas, Imam Arif Setiadi bersama jajaran mengikuti kegiatan Selasa Menyapa bertema “Identifikasi Permasalahan Hukum dan Tantangan Empirik pada Tahapan Kampanye dan Masa Tenang Pemilu”. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi untuk mengidentifikasi tantangan nyata di lapangan dalam pengawasan tahapan krusial pemilu. (nsr/aks)