Dorong Peran Budayawan dan Seniman, Bawaslu Banyumas dan Kesbangpol Gelar Sarasehan Demokrasi
|
PURWOKERTO, BAWASLU BANYUMAS – Bawaslu Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas menggelar Sarasehan Demokrasi Pendidikan Politik bagi Budayawan, Kelompok Adat, dan Seniman di Gedung Sentra Gakkumdu, Jumat (7/11). Kegiatan ini menjadi ruang dialog antara unsur kebudayaan dan penyelenggara demokrasi untuk memperkuat peran masyarakat dalam menjaga nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban.
Acara dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banyumas, Nungky Harry Rachmat, yang hadir mewakili Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono. Nungky menyampaikan pesan Bupati bahwa demokrasi Indonesia lahir dan tumbuh dari akar budaya masyarakat, termasuk nilai gotong royong dan kearifan lokal Banyumas.
“Demokrasi yang kita jalankan hari ini bukan berdiri di ruang kosong, tetapi tumbuh dari nilai-nilai budaya serta tradisi gotong royong yang telah berurat akar dalam kehidupan masyarakat Banyumas,” kata Nungky.
Nungky menambahkan bahwa demokrasi sejatinya tidak hanya menyangkut prosedur pemilihan atau pergantian pemimpin, tetapi juga mencerminkan akhlak publik, kearifan lokal, dan rasa saling menghormati.
“Budayawan adalah penjaga nurani masyarakat, sementara kelompok adat dan seniman adalah pewaris nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri kita. Mereka harus memastikan demokrasi tidak kehilangan rohnya, tidak menjadi sekadar rutinitas politik tanpa makna,” tegas Nungky.
Nungky juga menyoroti tantangan zaman modern yang ditandai dengan derasnya arus informasi digital. Ia menilai media sosial telah menjadi ruang utama pertukaran informasi, namun juga berpotensi memicu polarisasi dan disinformasi. Oleh karena itu, pendidikan politik yang berkeadaban dan berbasis budaya dianggap penting untuk menumbuhkan sikap bijak dan toleran.
“Kita harus memberikan teladan bahwa perbedaan adalah keniscayaan, diskusi adalah jalan bersama, dan gotong royong adalah kekuatan utama,” tambah Nungky.
Melalui sarasehan ini, Bawaslu dan Pemerintah Kabupaten Banyumas berharap terjalin pertukaran gagasan serta penguatan komitmen bersama dalam menjaga nilai-nilai demokrasi melalui budaya lokal. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menegaskan peran budayawan, kelompok adat, dan seniman sebagai penjaga keseimbangan sosial serta penggerak harmoni di tengah keberagaman.
“Mari kita perkuat demokrasi dengan karakter Banyumasan yang Blakasuta, jujur, terbuka, dan penuh gotong royong,” tutup Nungky. (aks)