Purwokerto, 21 Agustus 2025
PURWOKERTO, BAWASLU BANYUMAS - Bawaslu Kabupaten Banyumas mengajak siswa MA Muhammadiyah Purwokerto untuk menjadi pemilih cerdas dengan menolak praktik politik uang. Pesan tersebut disampaikan Anggota Bawaslu Kabupaten Banyumas, Rani Zuhriyah saat menjadi narasumber kegiatan Bawaslu Goes to School bertajuk “Sosialisasi Edukasi Politik kepada Pemilih Pemula”, Kamis (21/8).
Rani berpesan agar siswa siswi berani melaporkan ke Bawaslu kalau ada yang bagi-bagi uang. Itu merusak tatanan demokrasi karena kita sedang mencari pemimpin yang benar-benar bersih. Rani menambahkan praktik politik uang akan berujung pada korupsi karena calon yang terpilih akan berusaha mengembalikan uang yang telah dibagi.
Selain itu, Rani mengingatkan agar pemilih pemula tidak hanya memilih pemimpin berdasarkan kedekatan personal atau faktor fisik semata. Ketika memilih pemimpin, jangan hanya karena teman dekat, ganteng, atau cantik. Pilihlah pemimpin yang punya semangat tinggi untuk memajukan dan membuat program yang bermanfaat. Rani menekankan pentingnya pemenuhan syarat administratif dalam menggunakan hak pilih. Rani menjelaskan bahwa daftar pemilih berisi nama-nama warga yang telah memenuhi syarat, yakni sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.
Saat ini KPU dan Bawaslu khususnya Bawaslu Kabupaten Banyumas tengah melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan untuk memastikan pemilih pemula yang akan mencoblos pada Pemilu 2029 nanti tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Ini penting untuk menjaga hak pilih teman-teman agar tidak hilang.