Bawaslu Banyumas Ikuti Pelatihan Literasi “Pengawas Pemilu Menulis”
|
PURWOKERTO, BAWASLU BANYUMAS – Bawaslu Kabupaten Banyumas mengikuti kegiatan Pengawas Pemilu Menulis yang diselenggarakan secara daring oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Kamis (25/9). Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat budaya literasi sekaligus mendukung fungsi kehumasan di jajaran pengawas pemilu.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Rofiuddin menyampaikan bahwa menulis adalah kemampuan dasar yang bisa dilakukan oleh siapa saja.
“Prinsip dasarnya menurut saya setiap orang itu bisa menulis. Sejauh Anda bisa membaca, sejauh Anda bisa menulis di WhatsApp, di Facebook, di Instagram, atau dulu lewat SMS, sebenarnya setiap orang itu bisa menulis,” kata Rofiuddin.
Rofiuddin menjelaskan, menulis sejatinya adalah kegiatan sederhana berupa menuangkan informasi atau pengetahuan ke dalam teks untuk kemudian dibagikan kepada orang lain. Aktivitas sehari-hari, seperti menulis undangan rapat, instruksi pimpinan, atau pesan di media sosial, menurutnya sudah termasuk dalam praktik menulis yang bermanfaat dalam menyebarkan informasi.
Namun, Rofiuddin mengingatkan bahwa kualitas tulisan kerap menjadi kendala. Ada tulisan yang jelas dan mudah dipahami, tetapi ada pula yang berputar-putar sehingga membuat pembaca kesulitan menangkap maksudnya.
“Kadang sebuah surat atau edaran harus dibaca sampai sembilan atau sepuluh kali baru bisa dipahami, karena tata bahasanya tidak terstruktur dan informasinya bercampur aduk,” tambah Rofiuddin.
Rofiuddin menekankan bahwa kemampuan menulis tidak hanya dibangun dari teori, tetapi terutama dari kebiasaan.
“Teori sebagus apapun kalau tidak dipraktikkan tidak akan ada gunanya. Yang penting adalah praktik, sambil belajar dari tulisan atau karya tulis orang lain yang bisa diamati, ditiru, dan dimodifikasi,” tegas Rofiuddin. (nrp/aks)
